Langsung ke konten utama

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP KEMISKINAN



ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP KEMISKINAN



Disusun Oleh :

Nama :Veraisya Putri Isnaindita
Npm :  26217072
Kelas : 1EB18


UNIVERSITAS GUNADARMA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
            Pertumbuhan ekonomi adalah suatu ukuran kuantitatif yang dapat menggambarkan perkembangan suatu perekonomian dalam suatu tahun tertentu apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu.
            Masalah kemiskinan merupakan fenomena yang terjadi hampir di semua negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia. Kemiskinan mucul karena ketidak mampuan sebagian masyarakat untuk menaikkan taraf kehidupannya hingga mencapai taraf manusiawi. Pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerataan pembangunan, peningkatan taraf hidup manusia, dan memperluas peluang kerja.



BAB II
ISI
            Pertumbuhan ekonomi sering kali dijadikan tolak ukur kinerja perekonomian suatu negara tetapi belum tentu dengan tingginya pertumbuhan ekonomi menunjkkan tingginya kesejahteraan rakyatnya. Menurut data Badan Pusat Statistika, pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai meningkat, tetapi apakah ada pengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia dan apakah pembangunan di Indonesia sudah merata atau belum.
            Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang sangat penting bagi setiap negara, seluruh negara berlomba – lomba untuk meningkatkan perekonomiannya. Berikut disajikan data tentang pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
sumber Badan Pusat Statistika

            Menurut data dari Badan Pusat Statistika pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun 2015 mulai meningkat walau peningkatan yang di tunjukan tidak terlalu signifikan tetapi selalu ada peningkatan dari tahun ke tahun. Walau masih dibawah targetnya yaitu 5,2%. Pertumbuhan tertinggi dari segi produksi yaitu lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 9,8% sedangkan dari segi pengeluaran terdapat ekspor barang dan jasa sebesaar 9,09%. Namun apakah hal ini berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan.
            Kemiskinan merupakan permasalahan utama bangsa Indonesia yang tiap tahunnya selalu menghantui negara ini. Setiap pemerintahan selalu mencanangkan gagasan - gagasan agar dapat mengurangi tingkat kemiskinan yang ada di Indonesia, namun masih saja terdapat rakyat yang hidup dibawah garis kemiskinan. Faktor yang mempengaruhi kemiskinan adalah pertumbuhan ekonomi. Dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan disertai dengan hasil pertumbhan ke seluruh sektor mempercepat penurunan tingkat kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi tanpa disertai dengan penambahan kesempatan kerja akan menimbulkan ketimpangan dalam masyarakat selanjutnya akan menciptakan suatu kondisi pertumbuhan ekonomi dengan pertumbuhan tingkat kemiskinan.
Dengan ketidak mampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dapat menyebabkan meningkatnya angka kejahatan di Indonesia. Kekurangan untuk memenuhi kebutuhan hidup dijadikannya alasan untuk menghalalkan segala cara untuk dapat betahan hidup. Berikut data profil kemiskinan di Indonesia.
sumber Badan Pusat Statistika

Dapat dilihat dari data diatas bahwa masih terdapat 27,77 juta jiwa atau setara dengan 10,64% dari warga Indonesia yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Terjadi peningkatan jumlah penduduk kurang mampu sebesar 6,90 ribu di bandingkan dengan tahun sebelumnya pada september 2016 Terjadi ketidak merataan pembangunan antara di desa dengan di kota.. Masih sedikitnya lapangan kerja yang ada menjadikan banyaknya pengangguran dan kemiskinan meningkat. Urbanisasi meningkat terutama dari kelompok kurang mampu dan pengemis. Masyarakat dengan keahlian yang kurang dan pengetahuan yang kurang datang ke ibu kota Jakarta dan kota – kota besar lainnya, dengan hanya memodalkan nekat. Semua ini menandakan adanya kemiskinan dan sempitnya kesempatan kerja di pedesaan. Berikut disajikan data tentang presentase penduduk miskin.

Tahun
Jumlah Penduduk Miskin(Juta Orang)
Presentase Penduduk Miskin
Kota
Desa
Kota + Desa
Kota
Desa
Kota + Desa
2014
10,36
17,37
27,73
8,16
13,76
10,96
2015
10,62
17,89
28,51
8,22
14,09
11,13
2016
10,49
17,28
27,76
7,73
13,96
10,70
2017
10,27
16,31
26,58
7,26
13,47
10,12

sumber Badan Pusat Statistika

            Dari data diatas sangat terlihat jelas perbedaan yang sangat jauh antara penduduk miskin di desa dengan penduduk miskin di kota, selalu lebih banyak penduduk miskin di pedesaan dibandingkan dengan penduduk miskin di kota, hal ini wajar saja terjadi karena pembangunan di Indonesia hanya terpusat pada kota – kota besar sedangkan di daerah terpencil masih kurangnya perhatian dari pemerintah seperti berita yang baru – baru ini kita dengar tentang gizi buruk di Asmat Papua, hal ini sangat memperlihatkan ketidak merataan pembangunan sehingga masih adanya masyarakat Indonesia yang terkena gizi buruk. Seharusnya ada perhatian lebih dari pemerintah untuk daerah – daerah terpencil di Indonesia.



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi di suatu negara memang sangat penting, tetapi dengan adanya pertumbuhan ekonomi harus dibarengi dengan peningkatan kesempatan pekerjaan sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan. Kemiskinan memang menjadi masalah utama dari Indonesia ketidak merataannya pembangunan menyebabkan perbedaan antara penduduk kota dengan desa, sehingga menyebabkan urbanisasi  Masih kurangnya perhatian dari pemerintah baik pemerintah pusat atau daerah sehingga kesenjangan masih sulit untuk diatasi.
Saran
            Sebaiknya pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus di sertai juga dengan menambahnya kesempatan kerja sehingga tidak ada lagi masyarakat yang harus hidup dibawah garis kemiskinan. Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan lagi daerah yang tertinggal agar terjadi pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus meningkat dan dapat menurunkan angka kemiskinan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tata Cara Permohonan HKI

Tata Cara Permohonan HKI #pertemuan_3 Hak kekayaan intelektual (HKI) adalah hak hukum yang menjamin bahwa seorang penemu/pencipta dapat memperoleh hak-haknya secara eksklusif baik secara materiel maupun imateriel atas karya yang dihasilkan. HKI mengacu pada dua hal secara umum, yaitu hak cipta dan hak milik industri. 10.1 Hak Cipta Hak cipta  adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Syarat-syarat permohonan pendaftaran hak cipta : 1. Nama, kewarganegaraan dan alamat pencipta. 2. Nama, kewarganegaraan dan alamat pemegang hak cipta. 3. Judul ciptan. 4. Tanggal dan tempat diumumkan untuk pertama kali. 5. Uraian singkat Ciptaan. 6. Contoh ciptaan dengan ketentuan sebagai berikut : ·          Buku dan Karya Tulis lainnya : 2 buah yang te...

Bentuk Badan Usaha Dan Hukum Yang Menyertainya

Bentuk Badan Usaha Dan Hukum Yang Menyertainya Nama : Veraisya Putri I NPM : 26217072 Kelas : 2EB16 Pertemuan 2 7.1 Pengertian Badan Usaha Badan usaha adalah kesatuan yuridis/hukum dan ekonomis yang memiliki tujuan untuk mencari laba atau keuntungan. Ada banyak contoh dan jenis-jenis badan usaha yang ada di indonesia, bisa berupa koperasi, badan usaha milik negara (bumn) dan juga badan usaha milik swasta (bums). Badan usaha berbeda dengan perusahaan. Perbedaan badan usaha dan perusahaan adalah pada badan usaha bersifat sebagai lembaga, sementara perusahaan adalah tempat di mana badan usaha itu mengelola faktor-faktor produksi dalam kegiatan usaha. Di indonesia ada banyak macam-macam badan usaha yang ada. Secara umum bentuk-bentuk badan usaha dibedakan menjadi dua yakni badan usaha milik negara serta badan usaha milik swasta . Ada juga jenis usaha koperasi yang menyokong perekonomian rakyat. 7.2 Perseroan Terbatas (PT) Perseroan terbatas negara atau Per...