KONDISI UMKM DI INDONESIA
DAN KONDISI PERKEMBANGAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI
Disusun
Oleh :
Nama
:Veraisya Putri Isnaindita
Npm
: 26217072
Kelas
: 1EB18
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2018
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung dalam perekonomian
Indonesia, terbukti UMKM tahan akan goncangan dari krisis moneter yang pernah
dialami di Indonesia. Selain itu, UMKM dapat menyerap tenaga kerja yang lebih
banyak dibandingkan dengan perusahaan besar, selain itu UMKM juga dapat
memanfaatkan benda yang tak berguna menjadi barang yang memiliki nilai jual
yang tinggi.
Hampir
setiap negara saat ini selalu memperhatikan perdagangan luar negerinya. Hal ini
dikarenakan permintaan dan penawaran konsumen yang tidak dapat dipenuhi oleh
hanya negara itu sendiri. Kapasitas produksi dari berbagai komuditi dalam
negeri memiliki keterbatasan dalam meningkatkan jumlah dan jenis barang atau
jasa yang diproduksi. Hal ini yang menyebabkan terjadinya perdagangan luar
negeri baik barang ataupun jasa.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
kondisi UMKM di Indonesia?
2. Bagaimana
kondisi perdagangan luar negeri di Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Untuk
mengetahui kondisi UMKM di Indonesia.
2. Untuk
mengetahui kondisi perdagangan luar negeri di Indonesia.
BAB II
ISI
2.1 UMKM
Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM)merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah terbesar.
Berdasarkan Undang – undang nomor 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) ada beberapa kriteria yang dipergunakan untuk mendefinisikan
pengertian UMKM. Terdapat perbedaan diantara usaha mikro kecil dan menengah.
Usaha mikro yaitu usaha yang dimiliki perseorangan dan badan usaha perseorangan
yang memenuhi kriteria usaha mikro yang diatur dalam undang – undang. Usaha
kecil yaitu usaha ekonomi yang berdiri sendiri dan dilakukan oleh perseorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria
usaha kecil yang diatur dalam undang – undang. Sedangkan usaha menengah
merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
preseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan
bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang – undang.
Indikator
|
2011
|
2012
|
2013
|
Jumlah UMKM (unit)
|
55.206.444
|
56.534.592
|
57.895.721
|
Pertumbuhan jumlah UMKM (persen)
|
2,57
|
2,41
|
2,41
|
Jumlah tenaga kerja UMKM (orang)
|
101.722.458
|
107.657.509
|
114.144.082
|
Pertumbuhan jumlah tenaga kerja UMKM (%)
|
2,33
|
5,83
|
6,03
|
Sumbangan PDB UMKM (harga konstan) (miliar)
|
1.369.326
|
1.451.460,20
|
1.536.918,80
|
Pertumbuhan sumbangan PDB UMKM (%)
|
6,76
|
6,00
|
5,89
|
Nilai ekspor UMKM (miliar)
|
187.441,82
|
166.626,50
|
182.112,70
|
Pertumbuhan Nilai Ekspor UMKM (%)
|
6,56
|
-11,10
|
9,29
|
Sumber
: bps.go.id
Dapat
dilihat jumlah UMKM di Indonesia selalu meningkat, hingga
pada saat ini di tahun 2017
pada bulan desember terhitung terdapat 59,69 juta pelaku UMKM di Indonesia
dengan rincian usaha mikro 58,9 juta, usaha kecil 716,8 ribu, usaha menengah
65,5 ribu dan usaha besar 5,03 ribu. Meningkatnya pelaku UMKM tidak lepas dari
kontribusi pemerintah yang mendorong untuk selalu mengembangkan para pelaku
UMKM dengan cara memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Indonesia telah
mengeluarkan ketentuan yang mewajibkan kepada perbankan untuk mengalokasikan
kredit/pembiayaan kepada UMKM mulai
tahun 2015 sebesar 5%, 2016 sebesar 10%, 2017 sebesar 15%, dan di tahun 2017
sebesar 20%.
Posisi Kredit
|
Proporsi Kredit UMKM Terhadap Total Kredit (Triliun Rupiah)
|
|
2015
|
2016
|
|
Mikro
|
164.87
|
178.51
|
Kecil
|
215.92
|
236.30
|
Menengah
|
359.01.00
|
367.09
|
Total UMKM
|
739.80
|
781.91
|
Sumber:
bps.go.id
Selain itu pemerintah juga mengadakan Gerakan
Kewirausahaan Nasional (GKN) yang memberikan program pemasyarakatan
kewirausahaan, pelatihan kewirausahaan, magang kewirausahaan, bantuan wirausaha
pemula, dan pendampingan kewirausahaan. Selain itu di DKI Jakarta ada gerakan
One Kecamatan One Entrepreneurship (OKOCE) dan juga partai perindo yang
mengadakan gerakan grobak UMKM membuat para pelaku UMKM semakin memudahkan jalannya untuk memulai usahanya.
·
Kontribusi UMKM Terhadap PDB
UMKM memberikan kontribusi
yang cukup besar terhadap PDB nasional yaitu sebesar Rp 7.005.950 milyar atau
sekitar 63,57% dari total PDB, atau menurut skala usaha PDB UMKM usaha mikro
sebesar 38,9%, usaha kecil 9,73% dan usaha menengah sebesar 13,95%.
·
Kontribusi UMKM
Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja
Dalam
menyerap tenaga kerja UMKM setidaknya mendominasi hampir 97% dari total tenaga
kerja nasional. tidak pandang bulu siapa saja dapat menjadi bagian dari UMKM,
umumnya di dalam UMKM tenaga kerjanya tidak memiliki pendidikan formal yang
tinggi, tidak memiliki bagian tubuh yang sempurna, atau tidak memiliki masa
lalu yang baik. Dalam penyerapan tenaga kerja UMKM mementingkan memiliki
keahlian agar dapat menghasilkan sebuah produk yang baik. Terlihat dari data
diatas pertumbuhan UMKM dari tahun 2012 hingga ke 2013 mencapai 6,03 % hal ini merupakan
hal yang sangat bagus, apalagi jika Indonesia bisa terus mengembangkan UMKM nya
maka jumlah pengangguran di Indonesia akan terus berkurang.
2.2 Perdagangan
Luar Negeri
Sumber
: bps.go.id
Perdagangan
luar negeri merupakan kekuatan dari ekonomi Indonesia saat ini. Setiap sektor
memiliki peran pentingnya masing – masing , seperti sektor perkebunan yang
memiliki peran sebagai penyedia barang – barang untuk diekspor. Selain itu
perdagangan luar negeri dapat memperkuat cadangan devisa negera. Dapat dilihat
dari data diatas negara dengan ekspor tertinggi di pegang oleh Tiongkok,
Aamerika Serikat, Jepang dan juga India. Sedangkan untuk Impor tertinggi ada
Tiongkok, Jepang, Thailand, dan Singapura. Sedangkan untuk di negara Indonesia
sendiri terjadi kenaikan nilai ekspor dan impor, nilai ekspor meningkat sebesar
12,47% dibandingkan dengan bulan mei 2017, kemudian untuk impor menaik sebesar
28,12% dibandingkan dengan bulan mei 2017.
Dapat
dilihat pula dari neraca nilai perdagangan indonesia dalam lima bulan terakhir
ini Indonesia mengalami defisit yaitu di bulan januari Indonesia mengalami
defisit sebesar 756,0 juta dolar AS, di bulan berikutnya defisit mulai
berkurang yaitu sebesar 52,9 juta dolar AS dan terus meningkat di bulan maret
menjadi surplus sebesar 1.123,3 juta dolar AS , namun kemudian di bulan
berikutnya yaitu di bulan april Indonesia kembali mengalami defisit sebesar
1.625,1 juta dolar AS dan di bulan berikutnya yaitu mei kembali defisit
sebesar1.523,6 juta dolar AS.
·
Pengaruh Kurs Terhadap Perdagangan di Indonesia
Penyebab
utama naik atau turunnya nilai mata uang asing di Indonesia karena besarnya
permintaan dan penawaran mata uang asing tersebut. Pengaruh kurs terhadap
ekspor yaitu ketika eksportir memperoleh bayaran dari luar negeri, maka
eksportir akan menukarkan uang asing tersebut menjadi rupiah, ketika rupiah
melemah maka eksportir akan mendapatkan lebih banyak dari yang sebelumnya,
namun sebaliknya jika nilai rupiah menguat maka minat untuk ekspor menurun.
Sedagkan untuk impor juka rupiah melemah maka akan mengurangi minat impor dari
luar negeri.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan kontibusi pemerintah yang baik, diberikannya
pembinaan terhadap UMKM diharapkan selanjutnya UMKM dapat terus menjadi tulang
punggung perekonomian Indonesia sehingga dapat terus menyerap lapangan
pekerjaan menurunkan tingkat kemiskinan di Indonesia. Diharapkan bannyak UMKM
dapat GO Ekspor agar dapat meningkatkan nilai ekspor Indonesia.
Perdagangan
luar negeri memberikan dampak positif dan negatif di Indonesia apabila
Indonesia terus bergantung pada impor maka akan semakin banyak pengangguran,
dengan mengimpor barang dari luar negeri maka akan mengurangi kesempatan untuk
memproduksi barang dan jasa tersebut. Sedangkan apabila Indonesia terus
meningkatkan kegiatan ekspornya maka akan memberikan pasar yang luas dalam
memasarkan barang – barang dari Indonesia, dapat meningkatkan keuntungan.
Daftar
Pustaka
www.maxmanroe.com
Komentar
Posting Komentar